Inilah Arti Kurban Idul Adha, Tata Cara Hingga Sunnah Rasulullah SAW

Pada bulan Zulhijjah, umat Islam merayakan hari Idul Adha bersama dengan berkurban. Kurban secara bhs memiliki makna hewan sembelihan. Dengan demikian, kurban adalah ibadah menyembelih hewan ternak yang perintahnya tertera didalam Al-Quran untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail diceritakan secara turun temurun sebagai edukasi berkenaan keikhlasan selagi berkurban.

Arti Kurban didalam Islam

Apa itu Kurban atau Qurban? Kurban atau Qurban (dalam bahasa Arab الأضحية,التضحية) secara harfiah punyai makna hewan sembelihan. Ibadah qurban (kurban) adalah ibadah menyembelih hewan ternak yang merupakan salah satu anggota dari syiar Islam yang disyariatkan di dalam Al Quran.

Umat Islam merayakan hari raya Idul Adha dan juga penyembelihan hewan kurban terhadap empat tanggal di bulan Zulhijjah tanggal 10 dan tiga hari tasyriq, yakni 11, 12, dan 13. Menurut ulama Syeikh Wahbah Az-Zuhaily bahwa waktu paling baik menyembelih hewan terhadap hari pertama sesudah Shalat Id sampai sebelum akan tergelincir matahari. Sedangkan, waktu haram menyembelih hewan kurban kala sebelum akan shalat Id. Jika selamanya melaksanakannya, maka kudu mengulanginya terhadap tanggal-tanggal yang udah ditentukan.

Melansir zakat.or.id, kurban merupakan ibadah sunnah muakkad yang Rasulullah SAW anjurkan kepada umatnya. Salah satu dalil Al-Quran mengenai kurban tertera pada Surat Al Hajj ayat 34:

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا ۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ

Artinya: «Dan bagi tiap-tiap umat sudah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), sehingga mereka menyebut nama Allah pada binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah anda kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),» (QS. Al Hajj: 34)

Tata Cara Kurban

Selain ibadah sunnah, kurban jadi saat untuk berbagi harta berupa daging kepada orang yang perlu dan tepat. Maka dari itu, bo slot gacor parah perayaan ini punyai tata langkah supaya pelaksanaan hingga penyerahan daging kurban cocok saran Al Quran dan hadis. Melansir zakat.or.id, inilah tata langkah yang kudu diamati baik-baik:

1. Melaksanakan kurban cocok waktunya

Setiap tahunnya, hari raya Idul Adha dirayakan terhadap 10 hingga 13 Zulhijjah. Waktu pelaksanaannya bisa dijalankan terhadap waktu setelah selesai Shalat Idul Adha hingga matahari terbenam.

2. Kenali syarat orang yang dapat berkurban

Syarat-syarat orang yang jalankan kurban yaitu beragama Islam, baligh (dewasa), berakal, dan memiliki kebolehan secara finansial dan harta yang baik di Hari Raya Idul Adha dan Tasyrik.

3. Proses penyembelihan hewan kurban

Salah satu tata cara yang perlu diperhatikan oleh pekurban adalah sistem penyembelihan tidak menyebabkan hewan kurban gusar. Tempat pemotongan hewan kurban mesti bersih, tidak menarik hewan secara kasar, menghadapkan hewan kurban yang disembelih ke arah kiblat. Lalu, membaca doa pas menyembelih:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ,

«Tuhanku, limpahkan rahmat untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.»

Kemudian sesudah menyembelih, membaca doa:

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَ إِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنْ …..

Artinya: «Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar, Ya Allah, qurban ini dari-Mu dan untuk-Mu, terimalah qurban …» (Sumber: Kifayah Al-Akhyar).

4. Memilih style hewan kurban dan cek kondisinya

Mengutip dari Dompet Dhuafa, pekurban termasuk wajib memahami dan mengecek suasana hewan yang bakal dikurbankan. Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan dari al-Barra bin Azib radliyallâhu ‘anh bersabda:

أَرْبَعٌ لَا تَجُوزُ فِي الْأَضَاحِيِّ فَقَالَ الْعَوْرَاءُ بَيِّنٌ عَوَرُهَا وَالْمَرِيضَةُ بَيِّنٌ مَرَضُهَا وَالْعَرْجَاءُ بَيِّنٌ ظَلْعُهَا وَالْكَسِيرُ الَّتِي لَا تَنْقَى

«Ada empat macam hewan yang tidak sah dijadikan hewan kurban, «(1) yang (matanya) jelas-jelas buta (picek), (2) yang (fisiknya) jelas-jelas didalam suasana sakit, (3) yang (kakinya) jelas-jelas pincang, dan (4) yang (badannya) kurus ulang tak berlemak.» (Hadits Hasan Shahih, riwayat al-Tirmidzi: 1417 dan Abu Dawud: 2420).

Selain hindari cacat, penentuan hewan kurban kudu pas agar keadaan daging yang dibagikan segar dan layak makan. Maka berasal dari itu, pekurban lebih baik memahami asal hewan kurban bersama bertanya kepada peternak. Berikut beberapa syarat hewan kurban yang kudu diperhatikan oleh peternak dan pekurban:

Syarat-Syarat Hewan Kurban

1. Hewan kurban selanjutnya berbentuk type binatang ternak, yaitu unta, sapi dan kambing, baik domba atau kambing biasa.

2. Telah sampai usia yang dituntut syari’at berbentuk jaza’ah (berusia setengah tahun) dari domba atau tsaniyyah (berusia setahun penuh) dari yang lainnya.

3. Ats-Tsaniy dari unta adalah yang udah sempurna berusia 5-6 tahun.

4. Ats-Tsaniy dari sapi adalah yang udah sempurna berusia 2 tahun.

5. Ats-Tsaniy dari kambing adalah yang udah sempurna berusia 1-2 tahun.

6. Al-Jadza’ah dari domba adalah yang telah sempurna berusia 6 bulan.

7. Bebas dari aib (cacat) yang menahan keabsahannya, yaitu apa yang udah dijelaskan dalam hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sunnah Rasulullah Saat Kurban Idul Adha

Lalu, inilah sunnah yang Rasulullah melaksanakan kala berkurban di hari raya Idul Adha. Berikut sebagian prilaku beliau yang dapat umat Islam ikuti:

1. Tidak memotong rambut dan kuku hingga kurban disembelih.

2. Membaca basmalah sebelum saat menyembelih.

3. Menyembelih kurban setelah shalat Idul Adha.

4. Menyembelih secara independent (dengan tangan sendiri).

Lebih utama mana, sedekah atau kurban?

Melansir berasal dari Dompet Dhuafa, keduanya merupakan hal penting dan berpahala. Perbedaannya terhadap penentuan waktu. Saat berkurban di hari raya Idul Adha, hendaknya umat Islam yang memiliki kekuatan finansial baik untuk memprioritaskan kurban gara-gara kesempatan meraih pahala spesifik ini hanya setahun sekali. Sedangkan, menyantuni orang-orang yang memerlukan bersama dengan bersedekah mempunyai waktu yang longgar (Muwassa’), dapat dilakukan di tak sekedar 10 Dzulhijjah, kapan saja bisa.

Hasil kurban yang baik menyenangkan penerima fungsi yang makan daging hanya setahun sekali atau belum pernah menikmatinya. Mereka bukanlah vegetarian, melainkan sebab termasuk golongan tidak cukup mampu. Lalu, stimulan berkurban juga memberdayakan peternak untuk membuahkan hewan kurban yang berkualitas. Sebar kebaikan berkurban ke seluruh Indonesia di Portal Kurban Dompet Dhuafa, bermutu, dan amanah.

0

Автор публикации

не в сети 2 года

mablelamm06686

1
Комментарии: 0Публикации: 3Регистрация: 21-07-2022